Sarana Penunjang MTQ Provinsi di Bengkalis Diduga Dikerjakan Asal Jadi: Timbunan Tanpa Padat, Coran Tipis, Paving Amburadul - TARGET RIAU

Selasa, 03 Juni 2025

Sarana Penunjang MTQ Provinsi di Bengkalis Diduga Dikerjakan Asal Jadi: Timbunan Tanpa Padat, Coran Tipis, Paving Amburadul


BENGKALIS - Proyek pembangunan sarana penunjang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Provinsi Riau tahun 2025 di Kabupaten Bengkalis menuai kritik keras. Proyek yang dikerjakan oleh CV. Sumber Kencana Perkasa ini diduga kuat dikerjakan asal jadi, tanpa mengindahkan spesifikasi teknis dan prinsip kualitas konstruksi.

Temuan di lapangan menunjukkan bahwa penimbunan tanah dilakukan tanpa pemadatan terlebih dahulu. Tanah langsung ditimbun dan menjadi dasar pengecoran dan pemasangan paving blok tanpa proses stabilisasi yang layak. Praktik seperti ini berpotensi membuat struktur bangunan cepat rusak karena tidak memiliki daya dukung yang kuat.

Selain itu, pengecoran yang dilakukan di atas timbunan tersebut juga tidak sesuai ketebalan yang ditentukan. Dari hasil pengamatan langsung, ditemukan coran hanya sekitar 8 hingga 10 cm, padahal dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi menyebutkan ketebalan minimum 12 cm. Ini menimbulkan dugaan adanya pengurangan volume material, yang bisa berdampak pada kekuatan struktur serta potensi kerugian negara.


Tak kalah mencolok, pekerjaan pemasangan paving blok terlihat dikerjakan tanpa perencanaan dan pelaksanaan yang standar. Permukaan paving tampak tidak rata, bergelombang, dan mudah goyah. Beberapa bagian terlihat dipasang langsung di atas tanah timbunan, tanpa lapisan pasir atau pemadatan pondasi yang memadai, sehingga berisiko cepat rusak atau tenggelam.

Hingga berita ini diturunkan ke berapa kali, pihak pelaksana CV. Sumber Kencana Perkasa belum memberikan klarifikasi atas berbagai temuan di lapangan, meskipun sudah dihubungi secara resmi oleh awak media. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (2) UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, setiap pihak yang diberitakan berhak memberikan klarifikasi sebagai bentuk hak jawab.

Berbagai elemen masyarakat dan pegiat pengawasan proyek pemerintah meminta Inspektorat, Dinas PUPR Bengkalis, dan aparat penegak hukum agar segera turun tangan. Mereka menilai bahwa pelaksanaan proyek sarana penunjang MTQ yang seharusnya menjadi etalase kebanggaan daerah justru dipertontonkan dengan mutu pekerjaan yang dipertanyakan.

Kalau pekerjaan sarana penunjang MTQ saja dikerjakan asal jadi, bagaimana kita bisa percaya pada komitmen transparansi dan kualitas pembangunan di daerah ini?” tegas seorang warga. (Tim)

Bagikan berita ini

Disqus comments