KPU Beri Apresiasi, Pemilih Pilkada Meranti 2020 Naik 5,44 Persen - TARGET RIAU

Minggu, 13 Desember 2020

KPU Beri Apresiasi, Pemilih Pilkada Meranti 2020 Naik 5,44 Persen


SELATPANJANGPemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2020 menjadi ujian terberat bagi demokrasi. Pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 bukan pekerjaan mudah jika kualitas demokrasi menjadi target.

Masyarakat pun diharapkan berpartisipasi untuk mengikuti ajang lima tahunan tersebut meskipun di tengah pandemi yang masih berlangsung.

Meskipun dilaksanakan saat bencana non alam mendera seluruh dunia, namun pandemi Covid-19 tak menyurutkan tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk menyalurkan suaranya pada Pilkada 9 Desember kemarin.

Hal ini terlihat dari jumlah masyarakat yang menggunakan hak pilih pada Pilkada Kabupaten Kepulauan Meranti meningkat dari 65,40 persen menjadi 70,84 persen.

Komisioner KPU Kepulauan Meranti Bidang Parmas dan SDM, Hanafi SSos mengatakan capaian yang luar biasa tentunya tidak terlepas dari sinergi semua pihak. Dia juga mengatakan, kondisi ini pun cukup unik di tengah kontroversi penyelenggaraan pilkada di tengah pandemi.

Selain itu pihaknya juga mengapresiasi kinerja seluruh jajaran yang telah bersusah payah mempersiapkan segala sesuatunya di TPS tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

"Partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 ini sebesar 70,84 persen, naik 5,44 persen dari Pilkada 2015 lalu yakni hanya 65,40 persen. Ini semua tidak terlepas dari sinergi semua pihak, termasuk ditopang oleh tingkat kesadaran masyarakat yang semakin membaik. Ini membuktikan bahwa Pilkada saat pandemi bisa terlaksana dan berjalan lancar tentunya didukung dengan kedisiplinan dalam menerapkan protokoler kesehatan. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada masyarakat Kepulauan Meranti dan kawan-kawan KPU, PPK dan PPS," kata Hanafi, Minggu (13/12/2020).

Dikatakan Hanafi Pilkada Kepulauan Meranti tahun 2020 ini sudah berjalan sesuai tahapan dan harapan. Sebelumnya KPU khawatir hal ini pun tak akan terwujud. Sebab, bisa jadi akan banyak pemilih yang takut datang ke TPS karena khawatir tertular.

Target itu pun bisa terpenuhi sepanjang pemerintah dan KPU bekerja keras menyakinkan publik soal keselamatannya dalam memilih. Sebab, keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hukum tertinggi.

"Pilkada sudah berjalan sesuai dengan tahapan dan tidak ada rekomendasi PSU dan di TPS pun sangat mengutamakan protokol kesehatan, sampai saat ini kita belum ada mendegar petugas kita mengalami sakit atau yang lainnya," ujar Hanafi.

Adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kepercayaan kepada pemimpin yang dipilih.

"Kenapa angka partisipasi itu penting, kalau surat suara cukup, petugas KPU memenuhi, tapi kalau partispasi rendah, ada ketidakpercayaan publik kepada pemimpin yang akan dipilih. Maka partispasi ini adalah bentuk kepercayaan atau trust public kepada pemimpin yang dipilih," pungkasnya.

Untuk diketahui pemilih yang terdaftar didalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sesuai yang diputuskan di pleno berjumlah 139.234. Dengan rincian, pemilih laki-laki berjumlah 71.911 dan pemilih perempuan berjumlah 67.323.  Sementara jumlah pemilih suara sah dan tidak sah sebanyak 98.641 dari jumlah DPT. 

Bagikan berita ini

Disqus comments