Beri Pandangan Kepada Masyarakat Tentang Karhutla, Ketua DPD LSM PKPP Kabupaten Kepulauan Meranti Ungkap Cerita Masa Lalu - TARGET RIAU

Sabtu, 27 Februari 2021

Beri Pandangan Kepada Masyarakat Tentang Karhutla, Ketua DPD LSM PKPP Kabupaten Kepulauan Meranti Ungkap Cerita Masa Lalu


MERANTI - Cuaca panas ditambah angin kencang memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) diberbagai daerah termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Selain menimbulkan kerusakan pada hutan, hal tersebut menimbulkan asap polusi sehingga menjadi risiko serius bagi kesehatan, tidak hanya didekatnya tetapi juga jauh dari sumbernya setelah transportasi jarak jauh oleh angin sepanjang ratusan bahkan ribuan kilometer.

Karhutla sudah menjadi langganan di Provinsi Riau setiap tahunnya, salah satunya terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti dimana banyaknya lahan gambut didaerah ini.

Hal tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya mengapa tiap tahunnya terus terjadi ?.

Pertanyaan tersebut mendapat tanggapan dari Ketua DPD LSM PKPP Kabupaten Kepulauan Meranti, Jamaludin. Beliau Mengungkap cerita masa lalu tentang pandangannya terhadap Karhutla yang terus saja terjadi tiap tahun.

Saat ditemui oleh awak media, Jamaludin menceritakan kisah semasa dulu yang dimana tidak adanya Karhutla, hutan yang masih terjaga serta kelembaban tanah gambut masih terjaga walau sudah memasuki musim panas.

"Dahulu mengolah kayu yang sudah besar saja, dipakai untuk keperluan warga setempat, tidak ada perusahaan, tidak ada hutan tanam industri dan juga kanal. Sedangkan sekarang kayu alam ditebang habis, dijadikan padang terbuka lalu ditanami akasia dan dibikin kanal, sementara sifat air mencari kawasan yang lebih rendah. Ketika musim panas tiba, wajar dibeberapa daerah debit airnya berkurang dan terjadi kekeringan, paling bahaya jika yang kering tu terjadi diwilayah bergambut". Ungkap Jamaludin kepada awak media, Sabtu (27/02/2021).

Tak hanya menceritakan masa lalu, Jamaludin juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk tidak melakukan Illegal Logging (Pembalakan Liar), dimana Illegal Logging (Pembalakan Liar) ini sudah menjadi hal yang biasa.

Jamaludin juga meminta kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas anggotanya sebagai pembeking Illegal Logging (Pembalakan Liar).

"Jika ingin menghentikan Karhutla, kembalikan hutan tanam industri menjadi hutan alam, tegaskan perusahaan untuk memperbaiki kerusakan serta tindak tegas aparat yang bermain sebagai pembeking Illegal Logging (Pembalakan Liar)".Pungkasnya.




Penulis : Bachktiar

Bagikan berita ini

Disqus comments