MERANTI - Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD-DMI) Kabupaten Kepulauan Meranti gelar kegiatan Pelatihan Manajemen Masjid se Kabupaten Kepulauan Meranti, bertempat di Masjid Mujahidin, Selatpanjang Timur pada, Sabtu (12/02/22).
Kegiatan tersebut ditujukan ke Pengurus Masjid dan Mushalla yang ada diwilayah Kepulauan Meranti. Terlihat hadir setiap DMI Kecamatan dengan mengutus dua orang peserta dan dari perwakilan masing-masing masjid mushalla di wilayah kecamatan tebing tinggi.
Ketua PD DMI Meranti Dasuki, SH dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuannya dilaksanakan pelatihan manajemen Masjid tersebut selain ajang silaturahim sesama pengurus masjid juga untuk mengupgrade pengetahuan tentang kemasjidan.
"Alhamdulillah hari ini pelatihan manajemen masjid kita akan diisi Oleh Pemateri Dari Ketua MUI Kabupaten Meranti, Ketua PW DMI Riau, Dosen dan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah PW DMI Riau, Juga Anggota DPRD Meranti Komisi Tiga yang Dengan harapan, pengurus Masjid dan Mushalla bisa memaksimalkan peran fungsinya sebagai pengurus, untuk menjalankan Masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah saja melainkan seperti zaman Rasulullah dan sahabat memanfaatkan Masjid sebagai sarana ibadah, pendidikan,sosial, ekonomi ummat, kesehatan dan lainnya termasuk mengatur strategi kenegaraan juga menyelesaikan permasalahan yang ada" Terang Ketua PD DMI Meranti Dasuki, SH.
"Masjid juga jangan sampai menjadi momok yang menakutkan bagi anak-anak. Karena merekalah sebagai generasi penerus yang akan mewarisi peradaban ini" Imbuhnya.
Ditambahkan Oleh Pengurus Wilayah DMI Riau bahwa sebagai salah satu Ormas keagaaman DMI memiliki peran strategis dalam menyadarkan ummat.
"bahwa masjid adalah Sentral aktivitas yang bermanfaat khusus nya untuk membangun peradaban dunia. Dari masjid inilah akan tercetak generasi yang tangguh dan berakhlakul karimah. Oleh karena itu masjid harus bisa memanajemen sumber daya manusia nya, memanajemen aktivitas kegiatannya dan memanajemen pengelolaan keuangan nya. "ungkap Mizan Asnawi, M.Ec., Dev.
Menurut nya bahwa Kepercayaan masyarakat harus dikembalikan kepada masjid. Sebagai contoh Bukan suatu kebanggan masjid mengumumkan kondisi keuangan yang banyak tapi minim kegiatan dan tidak terentaskan kemiskinan para asnaf atau mustahik. Harusnya masjid bangga dengan mengumumkan nol rupiah kondisi kas masjid sehingga bagi yang berinfak sedekah dapat dirasakan langsung mengalir jariyah nya, itulah pentingnya memahami pengelolaan manajemen keuangan masjid ( Mizan Asnawi Ketua PW DMI RIau).
Selain itu juga disampaikan oleh Dr. Marabona Munthe, ME, Sy dalam pemanyampaian materi masjid sebagai kebangkitan ekonomi ummat mencontohkan kondisi dizaman sahabat usman bin affan yang dulu membeli sumur untuk ummat hingga memiliki kebun kurma yang sampai kini menjadi aset ummat berkah dari pengelolaan manajemen yang benar, sehingga pelajaran yang bisa diambil adalah kondisi masjid yang ada dapat menyesuaikan dengan kondisi daerah, potensi apa yang bisa dikembangkan menjadi unit amal usaha yang berkesinambungan yang mengantarkan masjid sebagai pemberi santunan bukan penerima santunan..
Tampak hadir pada acara tersebut Asisten 1 Irmansyah, kasat pol PP Tunjiarto, kesbangpol, perwakilan kesra, camat tebingtinggi, Ketua MUI yang juga sebagai pemateri menerangkan fungsi maajid dulu dan sekarang dan Anggota DPRD komisi 3 Hafizan abbas sebagai pemateri peran pemerintah terhadap masjid.
.jpeg "Serah Terima Benih Kopi Liberika Kepada Kelompok Penerima Bantuan")