Lembaga Swadaya Masyarakat Ekonomi kreatif Andalan (LSM EKA) Bersama mitra mereka PM HAZE dan Rotary Club Singapura gelar Pelatihan Dasar Penerbangan Drone untuk Monitoring Hotspot kepada anggota Masyarakat Peduli Api (MPA). Adapun kegiatan ini diikuti oleh MPA Desa Sungaitohor, MPA Tanjung Sari), MPA Desa Gemala Sari dan beserta MPA Desa Gayung kiri). Pelatihan ini dilakukan pada 24-26 mei 2025 dan dilakukan di desa Sungaitohor.
Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas anggota MPA dalam pencegahan karhula yang biasa terjadi pada lahan gambut, dalam musim kemarau titik panas biasanya akan meningkat, untuk itu pemantauan perlu dilakukan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi drone. Teknologi ini akan mempermudah dalam memverifikasi titik api, mencari sumber air dan melihat arah angin melalui asap jika sudah terjadi kebakaran. Untuk penerbangan drone ini tentunya dibutuhkan keahlian khusus. Atas dasar tersebutlah EKA melakukan pelatihan ini agar anggota MPA di beberapa desa yang mungkin rawan terhadap karhula memiliki kemampuan dalam penerbangan drone sebagai sarana untuk pemantauan.
Albanik selaku ketua EKA mengatakan ‘’tahun lalu kita telah melatih anggota MPA dari beberapa desa di kecamatan Tebing Tinggi Timur, tahun ini kita melatih untuk anggota MPA lainnya termasuk MPA dari desa Gemala Sari dan Desa gayung kiri dari Pulau Rangsan. Semua kegiatan inisiatif ini didukung penuh oleh mitra kita PM Haze dan Rotary Club Singapura. Tahun lalu kita mendapat 2 unit drone dan tahun ini kita mendapatkan 2 unit lagi sebagai tambahan untuk terus bisa melatih Masyarakat dalam pencegahan kebakaran lahan gambut’’ Albanik menjelaskan.
Sementara itu camat Tebingtinggi Timur melalui kasi pemerintahannya ibu Kasiswati dalam acara pembukaan pelatihan inimengatakan ‘’seperti yang kita lihat dizaman modern teknologi terus berkembang dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang positif, drone salah satunya teknologi yang juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan monitoring titik panas. Di kecamatan kita ini baru lembaga EKA saja yang memiliki yang memilikinya dan tentu kita bersyukur karena dapat membantu memantau titik panas saat musim kemarau dan tentu saja ini sudah membantu pemerintah sehingga jika terjadi kebakaran penanganan dapat dilakukan penanganan lebih cepat’’. Terangnya.
‘’Pemerintah kecamatan Tebing Tinggi Timur sangat mengapresiasi pelatihan ini dan tentu saja mengucapkan terimaksih kepada PM Haze dan Rotary Club Singapura karena telah berkolaborasi dengan Lembaga lokal kita disini dalam peningkatan kapasitas masyarakat khususnya anggota MPA’’. Tutup beliau
Pembukaan pelatihan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Seksi Perlindungan KSDAE dan Pemberdayaan Masyarakat UPT KPH Kabupaten Kepulauan Meranti yaitu bapak Helvi, S.Hut. Beliau mengapresiasi atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh EKA . ‘’ kita semua berharap kedepannya kegiatan seperti ini bisa lebih ditingkatkan lagi dan KPH akan terus memberi dukungan kepada EKA dan teman-teman disini. Pelatihan ini harus dilakukan secara rutin agar anggota MPA memiliki kepercayaan tinggi dan bisa menjadi pilot drone profosional jika memungkinkan’’. Terangnya.
Di akhir acara pembukaan pelatihan ini, Kepala Desa Sungaitohor melalui sekretaris desanya bapak Hernandi Jamal beliau berpesan ‘’pemanfaatan teknologi seperti drone tentu sesuatu yang baik untuk kemajuan kita, jadi pesan saya peserta harus belajar dengan serius, kapan lagi kita bisa belajar seperti ini, sebab drone itu harganya mahal mungkin tidak akan terbeli buat kita, jadi manfaatkan pelatihan ini dengan maksimal untuk meningkatkan kapasitas diri kita sebagai Masyarakat dan juga sebagai anak muda. Kesempatan seperti ini tidak pernah datang dua kali jadi belajar betul-betul, ingatkan juga kepada masyarakat kita agar tidak membakar lahan gambut saat kemarau’’. Pesan pak Hernandi.
Dalam pelatihan ini peserta akan belajar bagaimana cara menerbangkan drone, menggunakan aplikasi, belajar membuat misi terbang, membuat peta monitoring dan bagaimana mendokumentasikan atau memverifikasi titik panas, dan lain sebagainya. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang peserta yang terdiri dari anggota MPA dan beberapa anggota EKA. Acara pembukaan pelatihan ini kemudian ditutup dengan melakukan penanaman pohon di Lokasi restorasi gambut desa sungaitohor sebagai bentuk edukasi bagi semua peserta pelatihan. (Syl)