MERANTI - Merasa dibohongi oknum petugas TKSK atau pendamping yang bertugas mengurusi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), sejumlah warga Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti melaporkannya ke petugas.
Diduga selama ini para oknun tersebut telah memalsukan data penerima, sehingga sejak 2019 ke 27 warga yang datanya diganti statusnya menjadi meninggal tidak pernah mendapat bantuan pemerintah.
Mengetahui indikasi tersebut, Pemerintah Kecamatan Tasik Putri Puyu lalu memanggil warga Bandul yang datanya di palsukan untuk dimintai keterangan, pada Rabu (05/01/22).
Masnah salah satu warga RT 02 RW 06 Dusun 02 Perawang Desa Bandul, mengaku tidak terima atas perlakuan yang di lakukan oknum RA, S, Si, MM atas status sebagai orang yang telah meninggal, padahal dirinya saat ini masih sehat walafiat.
" Saya sangat tidak terima di buat seperti ini, saya bukan orang asing di Bandul ini. Saya memang guru honorer sekolah di SD Negri bandul, tapi kalaupun tidak harus mendapat bantuan jangan mengganti status seseorang apalagi menjadi meninggal." ungkapnya, kepada Nyarink.com.
Untuk itu, dirinya meminta aparat agar para oknum tersebut segera diusut dan ditindak, karena warga lain yang senasib dengannya juga tidak menerima atas perbuatannya.
Hal tersebut juga di benarkan Abdul Hamid Camat Tasik Putri Puyu, pihaknya selaku pemerintah kecamatan langsung memanggil warga Bandul yang merasa dirugikan di mintai keterangan.
Menurutnya ini merupakan kelalaian meski para oknum tersebut mengaku khilaf. Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti hal ini dengan melaporkan kembali ke Kesos Kabupaten Kepulauan Meranti.
" Insha Allah berkas akan kami kirim ke dinas sosial. Hasilnya sudah sama sama kita dengarkan baik itu yang melapor maupun terlapor dan petugas pendamping TKSK RA juga sudah mengakui. Semua laporan tersebut memang murni di buat oleh para oknum." tuturnya.(***)
Sumber : nyarink.com
