Dampak Banjir Rob, 40 Hektare Lahan Petani Desa Gogok Darussalam Tak Bisa Ditanam, Kades Harapkan Bantuan Dari Pemerintah - TARGET RIAU

Kamis, 03 Februari 2022

Dampak Banjir Rob, 40 Hektare Lahan Petani Desa Gogok Darussalam Tak Bisa Ditanam, Kades Harapkan Bantuan Dari Pemerintah


MERANTI - Akibat banjir rob atau air pasang laut yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti berdampak pada sejumlah lahan petani warga, seperti di Desa Gogok Darussalam, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, sebanyak 40 hektare lahan petani tidak bisa ditanam akibat banjir rob yang melanda dikawasan tersebut.

Hal ini disampaikan Sugianto selaku Kepala Desa Gogok Darussalam, Sugianto mengatakan sebanyak 40 hektare lahan petani tidak bisa ditanam akibat dari banjir Rob, Kamis (03/02/2022).

"40 hektare lahan petani disini tidak bisa ditanam akibat dari banjir Rob, untuk itu kami mengharapkan perhatian dari Pemerintah agar dapat mengatasi hal ini, membangun tanggul didaratan agar bajir Rob tidak memasuki lahan milik petani sehingga masyarakat disini bisa bercocok tanam kembali guna meningkatkan ekonomi masyarakat". Tutur Sugianto.


Selanjutnya, salah seorang petani cabai di Desa Gogok Darussalam, Sopian, ia mengatakan turut merasakan dampak banjir rob tersebut, karena sudah lama lahan miliknya tidak bisa ditanami cabai.

"Jangankan menanam cabai, rumput saja sudah tidak bisa tumbuh lagi, kami masyarakat yang mayoritasnya sebagai petani disini merasakan dampak banjir Rob ini, sudah lama kami tidak bisa bercocok tanam, tidak menunggu air pasang besar, air pasang kecil pun sudah masuk di lahan kami. Harapan kami agar Pemerintah membangun tanggul cor beton didaratan penahan air pasang agar tidak masuk ke lahan". Ujar Sopian.



Ditempat yang sama, Ketua LSM PKPP DPD Kabupaten Kepulauan Meranti, Jamaludin juga turut prihatin kepada warga Desa Gogok Darussalam yang mayoritasnya sebagai petani kini tidak bisa bercocok tanam lagi akibat banjir Rob tersebut.

Jamaludin juga mengharapkan agar Pemerintah segera mengambil tindakan karena jika dibiarkan begitu saja akan berdampak pada ekomoni masyarakat.

"Bahan pangan seperti sayuran, buah-buahan di Desa Gogok Darussalam diperjual belikan di pasar Kota Selatpanjang, jadi jika masyarakat Desa Gogok Darussalam tidak bisa bercocok tanam lagi akan berdampak pada ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di Kota Selatpanjang, untuk itu diharapkan agar Pemerintah segera mengambil tindakan agar masyarakat Desa Gogok Darussalam bisa bercocok tanam kembali". Ujar Jamaludin.



Penulis : Nurhadi

Bagikan berita ini

Disqus comments