Ketu Minta Kejelasan Mengenai Kades se Indragiri Hilir Yang Rencana Akan Lakukan Studi Banding ke Lombok - TARGET RIAU

Minggu, 22 Mei 2022

Ketu Minta Kejelasan Mengenai Kades se Indragiri Hilir Yang Rencana Akan Lakukan Studi Banding ke Lombok


Seorang pemuda yang aktif di lingkungan sosial di kampung nya, Dedy Gustiawan biasa lebih akrab di sapa "Ketu" (kecil tua, sapaan kala sering bermain bola) itu pernah aktif di gerakan sosial di bawah naungan Pemuda kreatif Inhil yang beliau diri bersama teman teman kecamatan Enok minggu 22/05/2022.

Aktivis sosial itu, Ketu meminta kejelasan mengenai kepala desa se-indragiri hilir yang rencana akan melakukan studi banding ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Founder Institute Milenial Creative    kegiatan tersebut tidak mempunyai misi yang jelas dan hanya menghabiskan dana yang tidak tepat sarana. Perlu di ketahui bahwa kegiatan studi banding para kepala desa mengeluarkan anggaran 15.000.000.00 Rupiah per desa, waw ini nominal yang tidak sedikit jika di kalikan 197 desa, maka total nyabadalah 2.954.000.000.00 miliar yang di ambil dari anggaran desa.
 
Desa di Inhil itu ada 197, seluruh nya ikut liburan ke Lombok NTB, eh maaf studi banding berkedok liburan. Anggaran yang di keluarkan di ambil dari APBDesa masing-masinh desa. Kegiatan ini tidak melihat misi penting. Menurut saya, ini memubazirkan anggaran saja, Kata Ketu.

Ketu mempertanyakan bagaimana permasalahan infrastruktur hari ini terhadap Pemkab Inhil yang di nilai nya tidak begitu merata. Ia mengatakan pemerintah daerah dan pemerintah bdesa fokus untuk membangun infrastruktur desa dan ekonomi masyarakat desa yang di beberapa wilayah masih jauh dari harapan pembangunan nasional.

Cerita sisi lain dari itu Infrastuktur di kampung saya sendiri juga belum begitu baik, dari peristiwa jembatan yang Terbengkalai sampai hari ini satu jalur akses ke ibu kota ada beberapa jembatan yang menurut saya, tidak layak lagi dan aneh nya kenapa malah sibuk studi banding bukan mencari bagaimana penyelesaian masalah tersebut mengingat akses jalan ke ibu kota kabupaten dan akses desa ke ibu kota kecamatan di lewati beberapa desa. Seperti desa sungai lokan, desa Simpang tiga daratan dan desa Simpang tiga, (Kecamatan Enok).

Saya memperhatikan, tida ada desa yang mempunyai ekonomi kuat berdikari. Bukan kah tujuan dari program 1 Miliar 1 desa itu untuk ekonomi masyarakat desa yang berdikasi?, Sebenarnya kemana arahan pembangunan Inhil ini? Jadi bingung ungkap Aktivis sosial itu "Dedy Ketu".

Ketu juga mendapat kabar beberapa kepala desa hari ini sedang menuju Pekanbaru, ketu juga menghimbau masyarakat "Jika pemimpin di biasanya menggunakan anggaran yang tidak tetap sasaran begini, bagaimana kampung kita mau lebih baik.

Bagikan berita ini

Disqus comments